PEREMPUAN DALAM POLITIK, SEBUAH UPAYA MODERASI POLITIK IDENTITAS. (STUDI KASUS LEGISLATOR PEREMPUAN FRAKSI PKB KABUPATEN TEGAL).

Abstract

Politik identitas merupakan sebuah strategi politik dengan mengusung identitas tertentu seperti etnis, budaya, atau agama dengan tujuan memperoleh simpati atau dukungan publik. Identitas yang beragam tentu harus dijaga dan dipelihara guna melestarikan kemajemukan masyarakat Indonesia. Namun, sebagai  negara yang memiliki identitas yang tidak tunggal, identitas yang harusnya diperjuangkan oleh para politikus adalah adalah identitas yang menyatukan dan menguatkan ikatan keberagaman. Pendiri bangsa telah sepakat bahwa Pancasila adalah dasar dan ikatan kehidupan berbangsa serta bernegara. Maka sudah seyogyanya dasar ini dipertahankan dan diperjuangkan dalam menata kehidupan bersama. Dewasa ini, nilai-nilai politik Pancasila sudah hampir luntur. Beberepa politikus kerap menggunakan cara-cara yang kotor berupa poltik identitas guna meraup suara dari kelompok-kelompok tertentu. Meski demikian, masih dijumpai upaya-upaya sebagaian legislator untuk memutus siasat-siasat politik kotor yang bisa mencederai kebhinekaan bangsa Indonesia. Sejumlah tokoh politikus perempuan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa berupaya melestarikan politik Pancasila dalam memenangkan suara pemilihnya. Upaya-upaya ini juga terus mereka lestarikan saat melaksanakan wewenang dan tugasnya sebagai legislator di Kabupaten Tegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja upaya yang dilakukan oleh legislator perempuan dalam merawat politik kebinekaan dan bagaimana upaya mereka dalam memoderasi politik identitas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.