Pendidikan Islam dan Problem Eksklusifisme Pemahaman

Eko Sumadi

Abstract


Artikel ini bertujuan menjelaskan bagaimana prolem eksklusifisme pemahaman yang diduga diakibatkan oleh kesalahan paradigma dan metodologi Pendidikan Islam dapat diminimalisir. Artikel ini merupakan hasil reflesi kritis melalui pemikiran para intektual muslim kontemporer, seperti al-Jabiri, Soroush, dan Abu Rabi’. Karenanya artikel ini ditulis dengan pendekatan metode studi kepustakaan, yaitu melakukan kajian atas gagasan para tokoh tersebut melalui karya-karyanya dan juga karya lain yang relevan dengannya. Kajian ini menghasilkan kesimpulan, bahwa: ilmu agama (al-ma’rifah al-diniyah), di mana Pendidikan Islam dengan berbagai disiplin ilmu yang ada di dalamnya, merupakan interpretasi atau pemahaman atas agama (din) yang bersifat duniawi dan manusiawi. Ilmu agama produk sejarah yang tidak bebas dari kelemahan, kesalahan, dan kecacatan. Melalui pemahaman yang demikian, semua pendidik dan para praktisi pendidikan Islam diharapkan mampu berpikir secara terbuka dan inklusif. Sehingga pola pikir eksklusif dalam beragama, merasa paling benar sendiri, dan mudah menyalahkan kelompok lain yang berbeda, dapat diminimalisir.

Full Text:

PDF

References


Al-Jabiri, M. A. (1989). Naqd al-’Aql al-’Arabi (1), Takwin al-’Aql al-’Arabi. Beirut: Markaz Dirasah al-wahdah al-’Arabiyah.

Al-Jabiri, M. A. (1999). At-Turats wa al-Hadatsah: Dirasah wa Munaqasat. Beirut: al-Markaz al- Wahdah.

Aziz, A. (2017). Desain Pendidikan Multikultural dalam Pendidikan Islam. Realita: Jurnal Penelitian Dan Kebudayaan Islam, 15(1).

Aziza, A. (2017). Profesi Penyuluh Agama diantara Dinamika Realita Sosial Keagamaan. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 13(26), 1–6.

Baso, A. (2017). Al-Jabiri, Eropa dan Kita: Doalog Metodologi Islam Nusantara untuk Dunia. Jakarta: Pustaka Aid.

Daimah, D. (2018). Pendidikan Inklusif Perspektif QS. Al-Hujurat Ayat 10-13 Sebagai Solusi Eksklusifisme Ajaran di Sekolah. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 3 (1), 53-65.

Hidayatullah, S. (2010). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Wawasan Multikulturalisme. Jurnal Penamas Til, XXIII, 3, 289–310.

Hunaida, W. L. (2016). Potret Prospek Pendidikan Agama Islam Kekinian: Integrasi Inklusivitas Islam dalam PAI. Didaktika Religia, 4(2), 1–22.

Larassati, M. A., Sumarjoko, B., & Aly, A. (2015). Studi Inklusivitas Ajaran Agama Islam Dalam Pendidikan Multikultural Pondok Pesantren Modern Assalaam Di Surakarta [PhD Thesis]. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mahfudh, H. (2016). Dari Ibrahim M. Abu Rabi’ tentang Problematika Studi Islam Kontemporer. Millati Journal of Islamic Studiens and Humanities, 1(1).

Rabi’, I. M. A. (2002). A Post September 11 Critical Assesment of Modern Islamic Story. England: Oneworld Publication.

Soroush, A. K. (2002). Menggugat Otoritas dan Tradisi Agama. Mizan.

Soroush, A. K. (2011). Reason, Freedom, and Democracy in Islam Essential Writings of Abdolkarim Soroush. Oxfrod University Press.

Tahsya Panji Nugraha. (2017). Refleksi Pemikiran M. Ibrahim Abu Rabi’ dalam pendekatan Integratif Interkonektif (A Post September 11 Critical Assesment of Modern Islamic Story). Mahkamah, 2(2).

Valla, V. (2001). Abdolkarim Soroush and Critical Discourse in Iran. In Makers of Contemporary Islam. New York: Oxfrod University Press.

Yusuf, M. Y. (2014). Pendidikan Islam Inklusif-Multikultural dalam Perspektif Teori Gestalt. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 195–214.

Zain, H. (2013). Pengembangan Pendidikan Islam Multikultural Berbasis Manajemen Sumber Daya Manusia. TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 108–124.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.